Wednesday, May 19, 2010

Tugas Pengertian tentang Branding

Pengertian Brand ( Merk )

Pengertian brand adalah nama dan / atau simbol yang bersifat membedakan ( seperti logo, cap, atau kemasan ) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu yang membedakannya dari pesaing yang disertai dengan janji dalam bentuk features, benefits, dan service kepada konsumen.

Brand adalah pengait ingatan terhadap suatu merk yang mewakili citra tertentu dalam benak konsumen tentang suatu merk. Secara umum terdapat 2 hal yang akan dicapai dengan pemberian merk. Pertama adalah pengukuran identitas layaknya seorang manusia, produk perlu diberi nama dengan kepribadian. Kepribadian ini dibangun melalui upaya komunikasi pemasaran maupun kegiatan Public Relations. Kedua, dengan adanya nama, suatu produk dapat memiliki posisi yang tegas dalam persaingan. ( Susanto, 1997 ).

Brand dapat diartikan sebagai asal atau sumber dari suatu produk atau pembeda sebuah produk dari produk lainnya. Karenanya pengertian brand berbeda dengan produk. "Produk meliputi benda - benda fisik, jasa layanan, toko eceran, bisnis online, orang, organisasi, tempat maupun ide". Sedangkan brand, ada untuk sebuah produk, namun pada brand dapat ditambahkan dimensi yang menjadi pembeda dari produk - produk lain yang di desain untuk memenuhi kebutuhan yang sama. ( Keller, 2003, pp. 32-33 ).

Contoh brand yang akan saya ambil untuk bahan penulisan disini ialah brand bakpia pathok no 25. Mengapa saya ambil brand ini, karena belum lama kira - kira seminggu yang lalu saya pergi ke Jogya, disana sepanjang perjalanan daerah Jogya, saya pun melihat bermacam - macam khas bakpia dengan merk yang berbeda - beda dan salah satunya bakpia no 25 ini, mengapa perusahaan tersebut hanya menggunakan brand tersebut hanya dengan angka 25 itu, oleh karenya akan sedikit saya bahas disini.

Kampung Pathuk memang dikenal sebagai sentra makanan oleh-oleh khas Yogyakarta, yaitu Bakpia Pathuk. Puluhan toko oleh-oleh Bakpia Pathuk dari yang kecil, sedang, hingga besar , dengan mudah dapat ditemukan di sepanjang jalan KS Tubun. Tak hanya di sepanjang jalan tersebut, memasuki gang dan jalan kecil di Kampung Pathuk, tak sedikit pula berderet toko-toko bakpia berskala industri rumah tangga. Di hampir semua toko di kawasan tersebut, disamping kita bisa mendapatkan bakpia patuk yang siap dibawa untuk oleh-oleh, dapat pula dilihat bagaimana proses produksinya. Sebagian besar toko-toko tersebut memasang papan nama bertulisakan Bakpia Pathuk diikuti sederetan angka yang menunjukkan merek masing-masing seperti 25, 55, 75, 543, 731, dan masih banyak lagi . Angka yang diambil sebagai merek tersebut merupakan nomer rumah dari masing-masing toko.



Bakpia 25 Oleh-Oleh Khas Yogyakarta


Bakpia sebenarnya berasal dari negeri cina, aslinya Tau Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Selain itu pula bakpia mulai diproduksi dikampung pathuk Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan eceran dikemas dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlangsung hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.
Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti munculnya perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992.
Produksi yang dilakukan oleh bapak Arlen Sanjaya setiap harinya tidak tetap, artinya untuk hari-hari biasa bakpia yang dibuat mencapai5-7 adonan. Bahkan jika pasaran sedang ramai atau hari-hari libur paroduksinya mencapai10-15 adonan, setiap satu adonan menghabiskan 15 kg tepung terigu. Perusahaan Bakpia Pathuk "25" mempunyai 3 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan ASP.KS.Tubun dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara. Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan merek dagang 25.
Pada tahun-tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan bakar arang. Setelah usahanya beliau semakin sukses menambah lagi jumlah oven dengan bahan bakar gas.
Dalam Usahanya Bapak Arlen Sanjaya dibantu oleh + 40 karyawan tetap pria dan wanita. Pegawainya wanita yang biasanya bertugas sebagai pencetak bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria biasanya bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi/kumbu, pengoven serta pemasar ataupun mengirim bakpia ke sejumlah tempat.

Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu merupakan upaya menjaga kualitas produk yang dihasilkan dari tiap-tiap proses agar tetap terjamin dan stabil mutunya. Selain itu pengawasan dari tiap-tiap proses agar tetap terjamin dan stabil mutunya. Selain itu pengawasan mutu merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan oleh setiap kegiatan produksi. Hal ini disebabkan karena kualitas atau mutu barang hasil produksi perusahaan itu adalah merupakan cermin keberhasilan perusahaan dimata masyarakat atau konsumen di dalam melakukan usaha produksinya. Apabila mutu suatu barang yang dihasilkan itu bagus maka konsumen secara langsung pula dapat menegetahui kebaikan nilai dari perusahahn tersebut (gitosudarmo,1982).
Pengawasan mutu yang dilakukan perusahaan Bakpia Pathuk "25" meliputi pengawasan mutu bahan baku, pengawasan mutu selama proses produksi dan pengawasan mutu produksi jadi.
Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara pengadaan bahan baku yanag mempunyai kualitas baik, karena dengan bahan baku yang berkualitas baik maka akan diperoleh produk yang baik pula. selain itu pengawasan mutu dilakukan dengan sistem penyimpanan yang baik, yaitu disimnpan pada tempat dan kondisi yang sesuai sehingga mutu bahan baku tersebut tetap baik.
Selama proses produksi pengawasan mutu dilakukan demngan cara mengontrol tiap tahapan proses dan tenaga kerja. Proses produksi yang dilakukan pengawasan terutama saat membuat adonan karena pada saat membuat adonan perlu penggilingan/ rolling yang lama agar diperoleh bakpia yang bermutu tinggi. Selain itu juga dilakukan pengawasan tentang tingkat kematangan dari kumbu. hal ini yang sama juga dilakukan pengawasan mengenai keseragaman bakpia saat pencetakan dan tingkat kematangan dari bakpia yang sudah di oven.
Pengawasan mutu produk jadi dilakukan dengan cara menyortir produk jadi yang tidak sesuai dengan standart jenis bakpia yang ditetapkan oleh perusahaan bakpia pathuk "25".

Inilah sedikit tentang pengertian dan contoh tentang brand, dan mengapa saya mengambil contoh dari brand bakpia pathuk no 25 tersebut, karena walaupun cuma sekedar angka saja tetapi ternyata mempunyai arti dan makna didalamnya,karena setiap toko bakpia pathuk di Jogya memiliki ciri khas brand yang berbeda-beda dengan angka-angka tersendiri hal itu sangat menarik bukan. Itu karena untuk membedakan antara produk tersebut dengan produk lainnya.

No comments:

Post a Comment